Jumat, 29 Mei 2015

Katz Index in ADL


Nama   : Yunita Mustikasari

NIM    : 00000009126

Katz Index of Independence in Activities of Daily Living

            Activities of Daily Living (ADL) merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam hidup sehari-hari. Sedangkan Katz Index merupakan sebuah alat ukur bagi perawat untuk dapat melihat status fungsi pada klien usia lanjut dengan  mengukur kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

            Adapun Katz Index ini mengukur kemampuan klien dalam melakukan 6 kemampuan fungsi, yaitu :

1.       Bathing

2.       Dressing

3.       Toileting

4.       Transferring

5.       Feeding

6.       Maintenance Continence

Biasanya Katz Index ini di ukur kepada klien usia lanjut, terutama pada klien dengan penyakit kronik seperti stroke, fraktur hip, dan sejenisnya.

Perubahan penuaan normal dan masalah kesehatan yang sering menunjukkan diri sebagai penurunan status fungsional orang dewasa yang lebih tua dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut. Salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi status kesehatan orang dewasa yang lebih tua adalah melalui penilaian fungsional yang menyediakan data objektif yang dapat menunjukkan penurunan masa depan atau peningkatan kesehatan status, memungkinkan perawat untuk merencanakan dan melakukan intervensi yang tepat.

The Katz Indeks of Independence in Activities of Daily Living, sering disebut sebagai Katz Index ADL, adalah yang paling tepat untuk menilai status fungsional sebagai pengukuran kemampuan klien untuk melakukan kegiatan dalam hidup sehari-hari secara mandiri. Mengukur level kemampuan aktivitas klien adalah fungsi penting penilaian awal ADL. Dokter dan perawat biasanya menggunakan alat ini untuk mendeteksi masalah dalam aktivitas sehari-hari melakukan dan merencanakan perawatan yang sesuai.

The Katz Index menilai kegiatan dasar hidup sehari-hari. The Katz Index tidak menilai kegiatan yang lebih maju dari hidup sehari-hari. The Katz Index ini sangat berguna dalam menciptakan bahasa umum tentang fungsi kemampuan klien untuk semua praktisi yang terlibat dalam keseluruhan perencanaan perawatan dan perencanaan debit.

1.                  Bathing

Bathing atau mandi merupakan kebutuhan manusia yang jika tidak terpenuhi maka akan sangat mengganggu kenyamanan juga sangat berdampak buruk pada kesehatan.

Seorang perawat harus dapat benar-benar memastikan bahwa kliennya mampu untuk melakukan fungsi kemampuan bathing nya. Karena pada saat mandi, tubuh klien akan dibersihkan secara menyeluruh untuk menghindari adanya kuman yang mungkin akan menimbulkan resiko kesehatan lain bagi klien.

Skala pengukuran kemampuan fungsi bathing klien dalam keperawatan adalah :

·         Mandiri : Klien mampu mandi sendiri sepenuhnya tanpa bantuan orang lain. Atau jika mendapat bantuan hanya pada satu bagian tubuh (seperti punggung atau ekstremitas yang tidak mampu).

·         Tergantung : Klien tidak mampu mandi sendiri. Atau memerlukan bantuan untuk mandi lebih dari satu bagian tubuh; bantuan masuk dan keluar dari bak mandi.

 

2.                  Dressing

Dressing atau mengenakan pakaian adalah kebutuhan manusia yang jika tidak terpenuhi menimbulkan dampak kepada nilai privasinya. Masalah sering muncul pada klien yang tidak mampu untuk melakukan fungsi dressing. Ketika perawat hendak membantu klien yang tidak mampu untuk mengenakan pakaiannya sendiri, klien merasa malu, dan ini menimbulkan kesulitan bagi perawat untuk tetap menjaga privasi klien. Oleh karena itu, perawat harus terus membantu pengembangan kemampuan fungsi klien sehingga klien dapat  mandiri.

Skala pengukuran kemampuan fungsi dressing klien dalam keperawatan adalah :

·       Mandiri : Klien mampu mengambil baju dari kloset dan laci; berpakaian, melepaskan pakaian, mengikat; mengatur pengikat, melepas ikatan sepatu.

·       Tergantung : Klien tidak mampu mengenakan pakaian sendiri; sebagian masih tidak menggunakan pakaian.

 

3.                  Toileting

Toileting atau ke toilet (kamar kecil) merupakan kebutuhan manusia yang penting. Seorang klien yang belum dapat mandiri harus sangat bergantung kepada perawat atau orang disekitar untuk membantunya pergi ke toilet. Tentu hal ini akan sangat mengganggu terutama kepada klien sendiri. Kemampuan fungsi toileting disini bukan hanya kemampuan untuk pergi ketoilet namun juga kemampuan untuk membersihkan organ-organ eksresinya.

Skala pengukuran kemampuan fungsi toileting klien dalam keperawatan adalah :

·       Mandiri : Klien mampu ke toilet; masuk keluar dari toilet; merapihkan baju; membersihkan organ-organ eksresi; dapat mengatur bedpan atau pispot sendiri yang digunakan hanya pada malam hari dan dapat atau tidak dapat menggunakan dukungan mekanis.

·       Tergantung : Klien menggunakan bedpan atau pispot atau menerima bantuan dalam masuk dan menggunakan toilet.

 

4.                  Transferring

Transferring atau proses berpindah adalah proses dimana individu dapat bergerak merubah posisinya dari satu tempat ke tempat yang lain. Klien akan sangat terganggu jika ia tidak mampu melakukan fungsi transferring ini. Klien yang memerlukan bantuan dalam fungsi transferring ini harus menunggu dan meminta bantuan perawat atau orang lain untuk menolongnya berpindah posisi (seperti turun dari tempat tidur ke kursi; naik ke atas tempat tidur; berjalan; dan sebagainya).

Skala pengukuran kemampuan fungsi transferring klien dalam keperawatan adalah :

·       Mandiri: Klien mampu untuk berpindah ke dan dari tempat tidur secara mandiri berpindah duduk dan bangkit dari kursi secara mandiri; klien mampu berjalan secara mandiri tanpa bantuan orang lain; klien mampu berjalan dengan bantuan menggunakan alat bantu seperti tongkat.

·       Tergantung: Klien mendapat bantuan dalam berpindah naik atau turun dari tempat tidur dan/atau kursi, tidak melakukan satu atau lebih perpindahan; tidak mampu berjalan baik tanpa bantuan orang lain; tidak mampu berjalan baik menggunakan alat bantu.

 

5.                  Feeding

Feeding atau makan adalah kebutuhan dasar manusia yang jika tidak terpenuhi maka berdampak buruk pada asuhan gizinya. Perawat harus memperhatikan dengan sangat baik bagaimana kemampuan fungsi feeding kliennya. Karena jika kemampuan ini tidak mampu dilakukan klien dengan baik, perawat harus membantunya, jika tidak akan membahayakan kondisi gizi dalam tubuh klien.

Skala pengukuran kemampuan fungsi feeding klien dalam keperawatan adalah :

·       Mandiri: Klien mampu mengambil makanan dari piring atau keseksamaan memasukannya ke mulut (memotong daging, menyendok makanan sendiri, menyiapkan makanan seperti mengolesi roti dengan mentega).

·       Tergantung : Klien mendapat bantuan dalam hal makan; tidak makan sama sekali atau makan berparenteral.

 

6.                  Maintenance Continence

Maintenance continence atau kemampuan mengontrol diri disini ialah kemampuan dimana manusia mengontrol pada saat ia hendak melakukan buang air kecil atau buang air besar. Ini merupakan masalah yang sangat sering dijumpai pada klien berusia lanjut yang dimana mereka sudah mengalami kelemahan otot untuk mengontrol kemauan untuk buang air. Perawat harus selalu memperhatikan fungsi maintenance continence klien karena jika klien tidak mampu melakukan maintenance continence maka itu akan membuat perasaan tidak nyaman kepada klien sendiri.

Skala pengukuran kemampuan fungsi maintenance continence klien dalam keperawatan adalah :

·         Mandiri : Klien mampu mengontrol sendiri seluruhnya untuk buang air kecil atau buang air besar.

·         Tergantung : Inkontinensia parsial atau total pada perkemihan atau defekasi; control total atau parsial dengan enema, kateter, atau penggunaan urinal dan/atau bedpan teratur.

 

Dalam mengukur Katz Index ini, perawat mengukur kemandirian klien dengan menentukan angka dalam skala 0-1. Jika klien berada dalam skala 0, maka itu berarti klien masih belum dapat mandiri dalam melakukan kemampuan fungsi ADL nya. Sedangkan jika klien berada dalam skala 1, maka itu menunjukkan bahwa klien sudah mampu melakukan kemampuan fungsi ADL nya dengan mandiri.

Kemandirian disini berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif. Ini didasarkan pada status aktual dan bukan  pada kemampuan. Seorang klien yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.


 

Daftar Pustaka:


 
 
 
*tugas kuliah semester III, S1 Keperawatan Universitas Pelita Harapan (UPH).
*jangan mengcopy tanpa mencantumkan sumber.

1 komentar:

  1. Semngat lagi nulisnya supaya aku dapat belajar jadi perawat walau aku bukan perawat. ganbatte

    BalasHapus