Nama : Yunita Mustikasari
NIM : 00000009126
Katz Index of
Independence in Activities of Daily Living
Activities of Daily Living (ADL)
merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam hidup sehari-hari. Sedangkan
Katz Index merupakan sebuah alat ukur bagi perawat untuk dapat melihat status
fungsi pada klien usia lanjut dengan
mengukur kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Adapun Katz Index ini mengukur
kemampuan klien dalam melakukan 6 kemampuan fungsi, yaitu :
1.
Bathing
2.
Dressing
3.
Toileting
4.
Transferring
5.
Feeding
6.
Maintenance
Continence
Biasanya
Katz Index ini di ukur kepada klien usia lanjut, terutama pada klien dengan
penyakit kronik seperti stroke, fraktur hip, dan sejenisnya.
Perubahan penuaan normal dan masalah kesehatan yang sering menunjukkan
diri sebagai penurunan status fungsional orang dewasa yang lebih tua dapat
menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut. Salah satu cara terbaik untuk
mengevaluasi status kesehatan
orang dewasa yang lebih tua adalah melalui
penilaian fungsional yang menyediakan data objektif yang dapat menunjukkan
penurunan masa depan atau peningkatan kesehatan status, memungkinkan
perawat untuk merencanakan dan melakukan intervensi yang tepat.
The Katz Indeks of
Independence in Activities of Daily Living, sering disebut sebagai Katz Index ADL,
adalah yang paling tepat untuk menilai status fungsional sebagai pengukuran
kemampuan klien untuk melakukan kegiatan dalam hidup sehari-hari secara
mandiri. Mengukur
level kemampuan aktivitas klien adalah fungsi penting penilaian awal ADL. Dokter dan perawat
biasanya menggunakan alat ini untuk mendeteksi
masalah dalam aktivitas sehari-hari melakukan dan merencanakan perawatan yang
sesuai.
The Katz Index menilai
kegiatan dasar hidup sehari-hari. The Katz Index tidak menilai kegiatan yang
lebih maju dari hidup sehari-hari.
The Katz Index ini sangat berguna dalam
menciptakan bahasa umum tentang fungsi kemampuan klien untuk semua praktisi
yang terlibat dalam keseluruhan perencanaan perawatan dan perencanaan debit.
1.
Bathing
Bathing
atau mandi merupakan kebutuhan manusia yang jika tidak terpenuhi maka akan
sangat mengganggu kenyamanan juga sangat berdampak buruk pada kesehatan.
Seorang
perawat harus dapat benar-benar memastikan bahwa kliennya mampu untuk melakukan
fungsi kemampuan bathing nya. Karena pada saat mandi, tubuh klien akan
dibersihkan secara menyeluruh untuk menghindari adanya kuman yang mungkin akan
menimbulkan resiko kesehatan lain bagi klien.
Skala
pengukuran kemampuan fungsi bathing klien dalam keperawatan adalah :
·
Mandiri :
Klien mampu mandi sendiri sepenuhnya tanpa bantuan orang lain. Atau jika
mendapat bantuan hanya pada satu bagian tubuh (seperti punggung atau
ekstremitas yang tidak mampu).
·
Tergantung
: Klien tidak mampu mandi sendiri. Atau memerlukan bantuan untuk mandi lebih
dari satu bagian tubuh; bantuan masuk dan keluar dari bak mandi.
2.
Dressing
Dressing atau mengenakan pakaian
adalah kebutuhan manusia yang jika tidak terpenuhi menimbulkan dampak kepada
nilai privasinya. Masalah sering muncul pada klien yang tidak mampu untuk
melakukan fungsi dressing. Ketika perawat hendak membantu klien yang tidak
mampu untuk mengenakan pakaiannya sendiri, klien merasa malu, dan ini
menimbulkan kesulitan bagi perawat untuk tetap menjaga privasi klien. Oleh
karena itu, perawat harus terus membantu pengembangan kemampuan fungsi klien
sehingga klien dapat mandiri.
Skala
pengukuran kemampuan fungsi dressing klien dalam keperawatan adalah :
·
Mandiri :
Klien mampu mengambil baju dari kloset dan laci; berpakaian,
melepaskan pakaian, mengikat; mengatur pengikat, melepas ikatan sepatu.
·
Tergantung : Klien
tidak mampu mengenakan pakaian sendiri; sebagian masih tidak menggunakan
pakaian.
3.
Toileting
Toileting atau ke toilet (kamar kecil) merupakan
kebutuhan manusia yang penting. Seorang klien yang belum dapat mandiri harus
sangat bergantung kepada perawat atau orang disekitar untuk membantunya pergi
ke toilet. Tentu hal ini akan sangat mengganggu terutama kepada klien sendiri.
Kemampuan fungsi toileting disini bukan hanya kemampuan untuk pergi ketoilet
namun juga kemampuan untuk membersihkan organ-organ eksresinya.
Skala
pengukuran kemampuan fungsi toileting klien dalam keperawatan adalah :
· Mandiri
: Klien mampu ke toilet; masuk keluar dari toilet; merapihkan baju; membersihkan organ-organ
eksresi; dapat mengatur bedpan atau
pispot sendiri yang digunakan hanya pada malam hari dan dapat atau tidak dapat
menggunakan dukungan mekanis.
· Tergantung :
Klien menggunakan bedpan atau pispot atau menerima bantuan dalam masuk dan menggunakan
toilet.
4.
Transferring
Transferring
atau proses berpindah adalah proses dimana individu dapat bergerak merubah
posisinya dari satu tempat ke tempat yang lain. Klien akan sangat terganggu
jika ia tidak mampu melakukan fungsi transferring ini. Klien yang memerlukan
bantuan dalam fungsi transferring ini harus menunggu dan meminta bantuan
perawat atau orang lain untuk menolongnya berpindah posisi (seperti turun dari
tempat tidur ke kursi; naik ke atas tempat tidur; berjalan; dan sebagainya).
Skala pengukuran
kemampuan fungsi transferring klien dalam keperawatan adalah :
·
Mandiri:
Klien mampu untuk berpindah ke dan dari tempat tidur secara mandiri berpindah duduk
dan bangkit dari kursi secara mandiri; klien mampu berjalan secara mandiri
tanpa bantuan orang lain; klien mampu berjalan dengan bantuan menggunakan alat
bantu seperti tongkat.
·
Tergantung:
Klien mendapat bantuan dalam berpindah naik atau turun dari tempat
tidur dan/atau kursi, tidak melakukan satu atau lebih perpindahan; tidak
mampu berjalan baik tanpa bantuan orang lain; tidak mampu berjalan baik
menggunakan alat bantu.
5.
Feeding
Feeding
atau makan adalah kebutuhan dasar manusia yang jika tidak terpenuhi maka
berdampak buruk pada asuhan gizinya. Perawat harus memperhatikan dengan sangat
baik bagaimana kemampuan fungsi feeding kliennya. Karena jika kemampuan ini
tidak mampu dilakukan klien dengan baik, perawat harus membantunya, jika tidak
akan membahayakan kondisi gizi dalam tubuh klien.
Skala
pengukuran kemampuan fungsi feeding klien dalam keperawatan adalah :
· Mandiri: Klien
mampu mengambil makanan dari piring atau keseksamaan
memasukannya ke mulut (memotong daging, menyendok makanan
sendiri, menyiapkan makanan seperti mengolesi roti dengan mentega).
· Tergantung :
Klien mendapat bantuan dalam hal makan; tidak makan sama sekali atau makan
berparenteral.
6.
Maintenance Continence
Maintenance
continence atau kemampuan mengontrol diri disini ialah kemampuan dimana manusia
mengontrol pada saat ia hendak melakukan buang air kecil atau buang air besar.
Ini merupakan masalah yang sangat sering dijumpai pada klien berusia lanjut
yang dimana mereka sudah mengalami kelemahan otot untuk mengontrol kemauan
untuk buang air. Perawat harus selalu memperhatikan fungsi maintenance
continence klien karena jika klien tidak mampu melakukan maintenance continence
maka itu akan membuat perasaan tidak nyaman kepada klien sendiri.
Skala
pengukuran kemampuan fungsi maintenance continence klien dalam keperawatan
adalah :
·
Mandiri :
Klien mampu mengontrol sendiri seluruhnya untuk buang air kecil atau buang air
besar.
·
Tergantung : Inkontinensia parsial atau total pada perkemihan atau
defekasi; control total atau parsial dengan enema, kateter, atau
penggunaan urinal dan/atau bedpan teratur.
Dalam
mengukur Katz Index ini, perawat mengukur kemandirian klien dengan menentukan
angka dalam skala 0-1. Jika klien berada dalam skala 0, maka itu berarti klien
masih belum dapat mandiri dalam melakukan kemampuan fungsi ADL nya. Sedangkan
jika klien berada dalam skala 1, maka itu menunjukkan bahwa klien sudah mampu
melakukan kemampuan fungsi ADL nya dengan mandiri.
Kemandirian
disini berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi
aktif. Ini didasarkan pada status aktual dan bukan
pada kemampuan. Seorang klien yang menolak untuk melakukan suatu
fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia dianggap mampu.
Daftar
Pustaka:
*tugas kuliah semester III, S1 Keperawatan Universitas Pelita Harapan (UPH).
*jangan mengcopy tanpa mencantumkan sumber.